Kementan Bidik Nenas Badau Belitung sebagai Komoditas Ekspor
By Admin
nusakini.com - Belitung -- Desa Badau, Kecamatan Badau dikenal sebagai ikon desa nenas di Kabupaten Belitung. Nenas yang ditanam merupakan nenas lokal yang dikenal dengan nama Nenas Badau. Nenas ini dikenal dengan ciri khas rasa manis yang dominan dan daging buah yang cenderung kering. Beberapa desa di sekitar Desa Badau juga mulai mengembangkan Nenas Badau, sehingga daerah ini dikenal sebagai sentra produksi nenas.
Potensi pemasaran nenas di Kabupaten Belitung cukup besar. Nenas dipasarkan secara lokal dan pada umumnya dikonsumsi segar sekaligus digunakan sebagai bahan masakan tradisional. Harganya pun cukup kompetitif.
"Harga di tingkat petani berkisar Rp 6.000 – Rp 7.000 per buah untuk ukuran standar, sedangkan untuk ukuran besar dapat mencapai Rp 8.000 per buah. Adapun harga di pasar berkisar antara Rp 10.000 – Rp 12.000 per buah", ujar Teni, Kepala Bidang Produksi Pangan dan Hortikultura Kabupaten Belitung.
Berdasarkan data BPS Kabupaten, produksi nenas mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir dikarenakan kemarau basah pada tahun 2016 dan terjadi banjir pada tahun 2017. Pada tahun 2018 diprediksi produksi meningkat karena kondisi iklim yang mendukung.
"Saat ini petani cenderung bergairah dalam budidaya nenas varietas Badau ini karena harganya cukup bagus. Para petani berharap pemerintah dapat mendukung pasca panen untuk industri olahannya", tutur Teni.
Sebelumnya pernah ada kunjungan lapang dari Jepang guna investasi dalam negeri. Tim ini membawa sampel nenas untuk dilakukan penelitian dan pengkajian.
"Pernah ada investor dari Jepang yang berkeinginan berinvestasi dalam bidang ini dan telah melakukan kunjungan lapang serta membawa sampel nenas untuk dilakukan penelitian dan pengkajian di negaranya. Kami berharap semoga dalam waktu dekat dapat terealisasi", ujar Evi Kasub Bidang Produksi Pangan dan Hortikultura.
Selain nenas, Kabupaten Belitung juga memiliki potensi buah lainnya seperti durian, buah naga, jambu kristal, jeruk kunci, pisang empat puluh hari, pisang lantai dan manggis kipas.
Melihat potensi Nenas Badau tersebut, Kementerian Pertanian berharap varietas ini segera didaftarkan agar dapat dikembangkan di luar daerah. Setidaknya dapat dicari wilayah yang memiliki kesesuaian agroklimat serta mampu memasok kebutuhan pasar domestik dan mancanegara. Peningkatan pendapatan petani melalui bisnis penjualan buah ini sesuai arahan Menteri Pertanian untuk mendorong dan mensejahterakan petani.
"Kami meminta Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk berkoordinasi dengan BPSB Provinsi Bangka Belitung dan Direktorat Perbenihan Hortikultura untuk segera melakukan perdaftarkan varietas agar dapat dikembangkan di luar daerah. Diharapkan pengembangan nenas bukan hanya di Belitung saja. Setidaknya dapat dicari wilayah yang memiliki kesesuaian agroklimat dan mampu memasok kebutuhan pasar domestik. Ke depan diharapkan menjadi produk unggulan untuk komoditas ekspor mancanegara", ujar Sarwo Edhy, Direktur Buah dan Florikultura. (pr/eg)